Luwu Timur, batarapos.com – Petani tambak di dusun Lagego 1, Desa Lagego, kecamatan Burau, Luwu Timur keluhkan air sungai yang digunakan untuk tambak mereka.
Para petani tambak terpaksa tidak menggunakan air sungai untuk tambak mereka lantaran kondisi air sungai diduga dicemari limbah dari pabrik kelapa Sawit PTPN XIV Burau.
” Pada jam-jam tertentu airnya berwarna kuning serta kecoklatan dan kalau sudah seperti itu kami tidak berani untuk memasukkan ke dalam tambak, khawatir ikan akan mati, diduga karena pencemaran limbah PTPN atau akibat banjir yang tiga hari lalu,” Ucap petani tambak.
Sejumlah petani tambak mengadukan soal kondisi air sungai ke Kepala Desa Lagego, petani tambak juga terpaksa harus menunggu air pasang agar kondisi air kembali normal.
” Kami berharap ada upaya serius dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi petani tambak disini,” Harap Petani tambak.
Terpisah, Kepala Desa Lagego Akbar Huzair saat dikonfirmasi membenarkan keluhan petani tambak, keluhan petani itu sudah ditindaklanjuti dengan cara meninjau langsung aliran sungai.
” Kami sudah turun ke lokasi untuk mengecek kemungkinan terjadinya pencemaran sungai, saat dicek air memang berubah warna coklat pekat,” Kata Kepala Desa Lagego, Rabu (7/6/23).
Saat meninjau sungai, Kades Lagego meminta pihak PTPN XIV Burau untuk bersama-sama menyisir sungai dan mencari sumber air yang berubah warna.
” Kita tinjau bersama pihak PTPN PKS Burau, rupanya limbah tankos sawit yang meluber ke sungai, dan bukan dari kolam IPAL, kami juga sudah sampaikan ke PTPN untuk segera dibenahi,” Ungkap Akbar Huzair.
Tim batarapos.com