Luwu Timur, batarapos.com – Warga sering mendapat jawaban jika tabung gas LPG 3 Kg habis saat akan membeli tabung di pangkalan, sementara mobil agen baru saja mengantar tabung ?
Rupanya sebagian pangkalan menggunakan modus ini untuk mengelabui masyarakat, hal itu dilakukan guna menghindari pembelian tabung LPG oleh masyarakat dengan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Saat tabung subsidi ini semua dijual sesuai HET ke masyarakat secara otomatis keuntungan pangkalan sangat sedikit dibanding dengan penjualan keluar wilayah yang untungnya bisa berlipat.
Di kecamatan Tomoni, Luwu Timur contohnya, salah satu pangkalan menggunakan modus buka segel saat tabung LPG 3 kg tiba di pangkalan, sehingga saat masyarakat datang untuk membeli LPG, pangkalan memberi jawaban jika tabung habis sembari menunjuk tabung yang segelnya sudah dicopot, sementara tabung tersebut masih berisi gas.
Modus itu ditemukan saat Dinas Perdagangan, Koperasi, Perindustrian dan UKM (Disdagkoprinum) Luwu Timur melakukan sidak disejumlah pangkalan LPG di kecamatan Tomoni, Selasa (18/4/23).
” Kita juga temukan pangkalan yang tidak memasang papan pangkalan LPG, dan ditemukan ratusan tabung LPG yang segel (tutup tabung) yang terlepas sementara tabung masi dalam keadaan terisi gas, dan didapatkan informasi dari masyarakat yang membeli tabung bahwa tabung dijual Rp.26.000 sementara seharusnya HET sebesar Rp.20.000,” Kata Senfry Oktavianus, Kepala Disdagkoprinum Luwu Timur.
Sejumlah pangkalan yang ditemukan melanggar saat sidak menurut Disdagkoprinum akan diberi sanksi, mulai dari sanski teguran sampai sanksi pencabutan izin pangkalan, berdasarkan tingkat pelanggaran.
Tim batarapos.com
