13 November 2024, 10:33 am

Tingkatkan Pengetahuan Pengelola Perpustakaan Desa, 20 Orang Dilatih Bimtek SPPTIK


Luwu Utara, batarapos.com – Sebanyak 20 orang pengelola perpustakaan desa dari 10 Desa/Kelurahan di Luwu Utara, dilatih Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan dan Teknologi dan Komunikasi (SPPTIK), Senin (21/08/2023) Kemarin.

Kegiatan tersebit dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, yaitu dari tanggal 21-23 Agustus 2023, di Ruang Layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Luwu Utara.

Turut hadir pada Pengelola Perpustakan Desa/Kelurahan yang mengikuti bimtek, yakni Kecamatan Masamba (Kelurahan Kappuna, Kelurahan Bone, Desa Masamba, Desa Kamiri, Desa Toradda, Desa Lantang Tallang), Kecamatan Baebunta (Desa Tarobok, Desa Palandan, Desa Mario) Kecamatan Bone-Bone (Desa Patoloan).

Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Luwu Utara Zaenal, mengatakan bahwa Bimtek ini merupakan replikasi perpustakaan desa mandiri Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Luwu Utara.

” Ini untuk meningkatkan pengetahuan pengelola perpustakaan desa tentang konsep dan strategi pengembangan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS),” ucap Zaenal.

” Juga untuk mengenali komponen dan tahapan programnya, pentingnya dokumentasi kegiatan perpustakaan dan meningkatkan pengetahuan dalam penggunaan fasilitas komputer dan internet, terutama penggunaan software MS Word dan Excel, mencari informasi via internet, membuat Email Account,” sambungnya.

Sementara fasilitator yang diundang dari Konsultan Regional IV Program TPBIS sebagai Pendamping, dan 2 orang narasumber yaitu Master Trainer TPBIS dan Fasilitator Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, menambahkan bahwa Bimtek ini mengajarkan tentang strategi pengembangan perpustakaan melalui peningkatan layanan informasi, pelibatan masyarakat, advokasi dan publikasi.

Pada kesempatan yang sama juga, Bupati Luwu Utara yang diwakili oleh Asisten Tata Pemerintahan, Akram Risa, saat membuka acara mengatakan bahwa perpustakaan desa yang sudah ada, harus lebih maju dan berkembang, menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat desa serta bisa mengatasi berbagai masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

” Guna menjawab tantangan tersebut, perpustakaanpun turut bertransformasi. Perpustakaan yang dulu sekedar tempat kegiatan membaca, kini juga berfungsi sebagai simpul atau berkumpulnya beragam gagasan dan aktivitas masyarakat sehingga dari Perpustakaan Desa, setiap masyarakat bisa memperoleh berbagai macam kemampuan untuk menganalisis pengetahuan serta keterampilan (Life Skill),” ungkapnya.

Selain itu, menurutnya perubahan menyeluruh atas peran dan fungsi perpustakaan itu dirangkum dalam program besar yaitu “ Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial.

” Ini diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas SDM melalui penguatan Literasi agar mampu beradaptasi dengan perubahan dan kemajuan teknologi,” kata Akram Risa.

” Diharapkan juga perpustakaan desa bisa menjadi pusat belajar dan berkegiatan masyarakat yang menawarkan layanan Inklusif sesuai kebutuhan masyarakat termasuk keterampilan dan kecakapan hal-hal yang sifatnya praktis dan pragmatis yang menjadi kebutuhan setiap orang bahkan juga mencakup keterampilan untuk memenuhi kebutuhan kaum marjinal dan lain-lainnya sehingga mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan memanfaatkan waktunya dengan lebih produktif, mendapatkan kemampuan dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.

Diketahui program TPBIS ini telah mengantarkan Kabupaten Luwu Utara selama 2 tahun berturut-turut yakni tahun 2021 dan 2022 memperoleh Penghargaan Perpustakaan Terbaik dalam Implementasi Kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tingkat Nasional.

Tim batarapos.com/Dedhy

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan