20 April 2024, 5:36 pm

54 Tahun Danau Matano di Lingkungan Pertambangan Tetap Terjaga, Berkat Sinergi Industri Wisata dan Industri Tambang

Luwu Timur, batarapos.com – Meski berada ditengah lingkungan pertambangan PT. Vale Indonesia Tbk selama 54 tahun, namun kondisi air danau Matano tetap terjaga melalui sinergi antara industri tambang dan industri pariwisata.

Danau Matano adalah Danau tektonik purba terdalam di Asia Tenggara, kedalaman danau matano mencapai 590 meter dengan panjang 28 kilometer dan lebar 8 kilometer, di Danau Matano juga terdapat beberapa jenis ikan endemik diantaranya ikan Butini dan ikan Opudi yang sampai saat ini masih terjaga kelestariannya.

Desa Wisata Matano Terletak di Pesisir Danau Matano

Tak heran jika Danau Matano menjadi Danau kebanggan masyarakat Luwu Timur, Danau ini menjadi pusat Wisata saat berkunjung ke Kecamatan Nuha kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, wisatawan akan dimanjakan dengan eksotisnya Danau Matano dengan pemandangan pegunungan yang hijau dan air danau yang sangat jernih.

Foto Udara Danau Matano

Salah satu Desa di pesisir Danau Matano yakni Desa Matano berhasil memperoleh peringkat kedua pada Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022, sebagai Desa Wisata yang memiliki potensi perekonomian berbasis budaya lokal melalui Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI).

Kondisi air Danau Matano yang masih sangat terjaga kebersihannya meski selama 54 tahun dilingkungan pertambangan mendapat pujian dari Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Kemenparekraf RI, Indra Ni Tua saat visitasi ke Danau Matano pada Bulan Oktober 2022.

” Yang saya tahu, industri tambang disini sudah 54 tahun tapi danaunya masih seperti ini, airnya masih bening, buangan limbah yang pengolahannya baik, ini tadi saya bilang, ini salah satu kolaborasi industri tambang dan industry pariwisata yang sinergis, biasanya itu selalu bertentangan, ini merupakan model pengembangan potensi daerah untuk masyarakat, kalau secara kasat mata airnya tidak berubah warna dan tidak bau,” Ucap Indra Ni Tua

Indra Ni Tua Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Kemenparekraf RI, dan Bupati Luwu Timur Drs. H. Budiman, M.Pd Saat Berkunjung ke Desa Matano

Indra Ni Tua juga mengungkapkan bahwa tolak ukur keberhasilan Perusahaan pertambangan menjaga lingkungan salah satunya dapat dilihat melalui kondisi air yang ada dilingkungan pertambangan.

” Tadi disana kita juga basuh muka, sempat saya bau itu tidak ada bau, biasanya kalau air dekat pertambangan itu bau kaporit, tapi ini tidak karena keamanannya juga dijaga oleh perusahaan untuk wisata, jadi tambangnya bermanfaat untuk masyarakat juga, bisa juga melalui Desa-Desa wisata disekitarnya, kalau Desa disekitarnya berkembang para karyawan yang bekerja di industry tambang pun dapat yang artinya hubungan mutualisme jadi 54 tahun air danau tidak coklat, luar biasa,” Ungkap Indra Ni Tua usai kunjungan Danau Matano.

Rombongan Kemenparekraf Saat Menyisir Danau Matano menuju Desa Matano

Deputy COO PT. Vale Indonesia Tbk, Abu Ashar menjelaskan bahwa pengelolan limpasan air pasca tambang menjadi fokus perhatian sehingga pengelolaanya sangat baik sebelum dialirkan ke Danau, apa lagi PT. Vale telah mengoperasikan Lamella Gravity Settler (LGS) yang dapat melakukan pengelolaan air jauh dibawah baku mutu air yang distandarkan.

Abu Ashar (Deputy COO PT. Vale Indonesia Tbk)

“ PT. Vale telah beroperasi selama lima puluh empat tahun, dan bisa kita buktikan bisa kita lihat air Danau bisa terjaga dengan baik dan masih cukup jernih, itu terbukri bagaimana kami mengelola air limpasan tambang kami, kami lakukan pengelolaan dengan baik sebelum kami salurkan ke Danau, bisa kita lihat bagaimana kita bisa menjaga air Danau itu melalui hutan-hutan atau pasca tambang kami, kami melakukan reklamasi yang berkesinambungan, kita tahu bahwa tahun ini kami capai enam puluh persen lahan terbuka sudah kami lakukan reklamasi, saat ini sudah beroperasi Lamella Gravity Settler yang dapat melakukan pengelolaan air yang jauh dibawah baku mutu air yang ditandarkan oleh pemerintah,” Jelas Abu Ashar.

Area Lamella Gravity Settler PT. Vale Indonesia Tbk

Sebelum disalurkan ke Danau Matano, air limpasan tambang PT. Vale dipastikan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri LHK Nomor 68 tahun 2016, tim PT. Vale yang ditugaskan khusus melakukan pengujian dan pengecekan setiap saat sehingga air Danau Matano pun dipastikan aman tanpa pencemaran sebagaimana yang dilihat dan dirasakan saat ini.

Tim PT. Vale saat melakukan uji mutu air limpasan tambang di area Lamella Gravity Settler

Tim batarapos.com/Ida Lestari

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan