6 September 2025, 6:52 am

Pemda Morut Rakor Bersama Forkopimda, Tokoh Agama dan Tokoh Adat Sikapi Perkembangan Situasi Nasional

Liputan : Rudini

Morowali Utara, batarapos.com – Pemerintah Kabupaten Morowali Utara menggelar Rapat Koordinasi bersama Forkopimda, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat dalam rangka Menyikapi Perkembangan Situasi Nasional yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Morowali Utara, H. Djira K, di Ruang Pola Kantor Bupati pada Selasa (02/09/2025).

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati yang didampingi oleh Wakil Ketua I DPRD Morowali Utara Hj. Megawati Ambo Asa, Kapolres Morowali Utara AKBP Reza Khomeini, Danramil 1311-03 Petasia Kapt. Inf. Amrul, serta Sekretaris Daerah Musda Guntur, Kehadiran unsur Forkopimda bersama tokoh-tokoh daerah menunjukkan komitmen bersama menjaga stabilitas dan ketenteraman masyarakat.

Wakil Bupati menegaskan bahwa penyampaian aspirasi masyarakat adalah hak yang dijamin dan dilindungi undang-undang, namun tetap memiliki batasan agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan, menurutnya, koordinasi lintas sektor sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan serta menjaga kondusifitas daerah.

“ Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjadi panutan dan memberikan rasa nyaman serta damai bagi seluruh masyarakat. Kesadaran masyarakat Morowali Utara, katanya, merupakan modal besar untuk mengantisipasi segala upaya yang berpotensi memecah belah persatuan. “Intinya, pemerintah ada untuk melayani masyarakat,” Ujar Wabup.

Kapolres Morowali Utara, AKBP Reza Khomeini, juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang dinilai solid dalam menjaga situasi tetap kondusif. Ia mengingatkan bahwa berbagai persoalan yang tidak terselesaikan dengan baik dapat menimbulkan riak kecil yang berujung pada kemarahan masyarakat.

Dalam rapat tersebut, ditegaskan pula bahwa penyampaian aspirasi dengan cara-cara anarkis tidak dapat dibenarkan, tindakan merusak fasilitas umum maupun menciptakan kondisi lingkungan yang tidak kondusif dinilai hanya akan merugikan masyarakat sendiri.

Selain itu, berbagai masukan dari tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama juga mewarnai jalannya rapat, mereka menekankan pentingnya antisipasi terhadap isu-isu yang dapat memecah persatuan, terutama yang berkembang melalui media sosial, disebutkan bahwa media sosial tidak mengenal batas ruang dan waktu, sehingga diperlukan kewaspadaan dan upaya bersama untuk menangkal informasi yang dapat memicu konflik.

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan