Liputan : Yusri
Bulukumba, batarapos.com Kemunculan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB-P2) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Bulukumba, diduga baru diterbitkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) di tahun 2005 lalu.
Fakta sementara ini terkuak, berdasarkan hasil croscek petugas loket Bapenda yang berkantor di Mal Pelayanan Publik (MPP) di. Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Ujung Bulu, berdasarkan rekam jejak data di sitem dimiliki Bapenda itu, awal pembayaran pajak Fakultas Pertanian Unhas di tahun 2005.
” Baru memang pertama kali terbit pak tahun dua ribu lima, yang terekam di sistem,” Kata petugas loket Bapenda kamis, 9 Oktober 2025.
Selain diduga SPPT PBB-P2 Fakultas Pertanian Unhas Bulukumba, baru diterbitkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) di tahun 2005 silam, rupanya pihak kampus juga sempat menunggak pembayaran retribusi pajak SPPT PBB-P2 selama beberapa tahun terakhir.
” Yang terbayar itu ye tahun dua ribu empat belas, maksudnya pembayaran ditahun dua ribu empat belas itu baru dibayarkan ditahun dua ribu dua puluh tiga,” Tambahnya.
Jika benar adanya, Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB-P2) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, baru muncul atau ter input disistem aplikasi Bapenda di tahum 2005 lalu, patut diduga penerbitan SPPT PBB-P2 tesebut
ulah campur tangan pejabat tertentu yang dilakukan secara terstruktur dan masif.
Terlebih sertipikat menunjuk titik kordinat Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, sementara SPPT PBB-P2 menunjuk titik lokasi Dusun Bontosumange, Desa Bontoanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba semakin mencurigakan masyarakat luas.
Lantas timbul pertanyaan, siapa dalang penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB-P2) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Bulukumba ?
” Itu permainan diatas,” Ujar Mantan Kades Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale bernama Lukman kepada wartawan.
Sebelumnya diberitakan ” Soal Gejolak SPPT Unhas, Kabid Pendataan VS Kepala Bapenda Bulukumba Beda Pendapat ! “