Luwu Timur, batarapos.com – Bupati Luwu Timur, H. Budiman menghadiri Resepsi Upacara Rsi Yadnya Jero Mangku Wayan Murah dan istrinya Wayan Sadian sesaat setelah didiksa untuk menjadi Pandita (Empu) yang digelar di Pura Giri Wantilan Desa Balirejo, Kec. Angkona, Rabu (26/05/2021).
Kehadiran Bupati disambut Wakil Ketua Maha Semaya Pande Pusat Nengah Mertha, Perwakilan Bimas Hindu Provinsi Sulawesi Selatan, I Wayan Santi, Sekretaris PHDI Provinsi Sulawesi Selatan, I Wayan Sudiarsa, Camat Angkona, I Ketut Iriawan Budiarta serta puluhan semeton Pande yang mengenakan pakaian adat.
Ketua Panitia Pendiksaan, I Ketut Pande Sudarsa mengatakan, Karya pediksaan dilaksanakan berdasarkan SK PHDI Desa Balirejo-Wanasari tanggal 20 Desember 2020. Sebelum melewati upacara ini, Wayan Murah dan istri telah melewati berbagai tahapan penyucian diri.
Rangkaian upacara telah dimulai sejak 11 Mei lalu diawali dengan Nanceb Salon atau mendirikan bangunan dilanjutkan dengan membuat sesajen, kemudian tanggal 24 Mei dilaksanakan upacara merubah status jero/rumah menjadi Griya, lalu tanggal 25 melaksanakan Dharma Tula dan prosesi Seda Raga, kemudian tanggal 26 Mei dilaksanakan Pediksaan yang dipuput oleh Ida Sire Mpu Nabe Dharma Kerti.
“Setelah melalui upacara ini, Jero Mangku Wayan Murah dan Wayan Sadian resmi menjadi pandita/sulinggih,” ungkap I Ketut Pande Sudarsa dalam laporannya.
Bupati Luwu Timur, H. Budiman dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada Wayan Murah dan Wayan Sadian yang telah didiksa menjadi pandita.
Menurutnya, dengan upacara karya ini, akan bertambah lagi satu pandita atau sulinggih di Kabupaten Luwu Timur, dengan bertambahnya para sulinggih didaerah ini diharapkan semakin banyak yang berperan aktif memberikan pencerahan dan tuntunan bagi umat Hindu dalam menjalankan swadharma maupun dalam melaksanakan upacara dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Semakin banyak sulinggih di Kabupaten Luwu Timur sudah tentu umat hindhu semakin mudah melaksanakan upacara dan upakara keagamaan,” kata Bupati.
Tak lupa Bupati juga berpesan kepada Wayan Murah bersama Istri setelah didiksa menjadi sulinggih agar sepatutnya mengayomi umat dan wajib memberikan pencerahan kepada umat karena pandita telah menjadi teladan bagi semua umat.
Sementara dalam konteks bermasyarakat, kata Bupati, peran para pandita atau sulinggih juga sangat diharapkan untuk menjaga harmonisasi, toleransi dan kebersamaan dikalangan masyarakat Luwu Timur yang sangat majemuk.
“Saya meyakini keberadaan sosok pandita ditengah-tengah umat mampu menjadi penengah dan pemberi solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi umat, tentunya dengan dorongan dan kerjasama yang baik dengan Pemerintah setempat dan pemangku kepentingan yang lainnya,” tambahnya.
Setelah melalui upacara pendiksaan Jero Mangku Wayan Murah resmi berubah status menjadi pandita dengan gelar Ida Sire Empu Darma Dwija Geni sedangkan istrinya Wayan Sadian bergelar Ida Sire Empu Galuh Dharma Dwija Geni.
Resepsi upacara Rsi Yadnya ini juga ditandai penyerahan berita acara pediksaan oleh Ketua PHDI Kabupaten Luwu Timur kepada Ida Sire Empu Darma Dwija Geni dan Ida Sire Empu Galuh Dharma Dwija Geni. (hms/ikp/kominfo)