
Bone, batarapos.com – Dugaan penjualan bibit jagung bersubsidi jenis BETRAS 1 merajalela, korbanya kali ini warga yang merupakan petani di Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulwesi Selatan.
Harganya pun terbilang mahal, dalam kemasan 5 kilo misalnya. Petani dihargai sebesar Rp. 225.00, atau Rp. 45.000 perkilo padahal dalam kemasan tersebut jelas tertera “Bantuan Benih Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2020 Barang Milik Pemerintah Dilarang Diperjualbelikan”
Namun tulisan berisi himbauan tersebut seolah tidak dihiruakan oleh oknum tertentu guna meraup keuntungan, baik secara pribadi ataupun golongan tertentu untuk memperkaya diri sendiri tanpa menghiraukan nasib masyarakat.
Selain harga yang cukup terbilang mahal, kwalitas barang yang dipasarkan kepada masyarakat diduga tidak berkwalitas, seperti yang dikeluhkan oleh warga Kecamatan Bengo bernama Saguni yang juga merupakan korbanya.
“Banyak yang tidak tumbuh bibitnya, sudah 10 hari setelah saya tanam satu-satu saja tumbuh. Banyak warga ambil disini”,beber Saguni saat dikonfirmasi senin malam (23/03/2021).
Lanjut dijelaskan oleh Saguni, tahun sebelumnya benih jagung yang dibelinya dari Unding hasilnya sangat memuaskan petani dan berkwalitas padahal jenisnya sama (Bantuan Subsidi).
“Tahun lalu (2020) bagus bibitnya”,tambahnya.
Selain Saguni, warga lainya yang menggunakan benih jagung jenis Betras 1 rupanya juga dialami petani lainya bernama Cabu warga Kecamatan Bengo, Hj. Mastuna, Uceng dan juga Beda.
Terpisah, dalam konfirmasinya Unding tak lain merupakan pemasok bantuan benih jagung tersebut mengakui bantuan tersebut merupakan miliknya.
Bahkan warga Kabupaten Soppeng ini mengaku sudah memasok hampir 1 ton khusus di wilayah Kecamatan Bengo dengan harga yang bervariasi pula. Seperti tahun lalu 2020 misalnya, bantuan benih jagung bersubsidi kemasan yang sama dipasarkan kepada masyarakata sebesar Rp. 35.000 per kilo atau Rp. 175.000 per 5 kilo
“Saya tau kalau barang begitu (Bantuan Pemerintah) tapi saya beli juga disana ((Dan)) saya hanya pihak ketiga dan itu saja saya layani kalau ada yang minta (pesan)”,beber kepada batarapos saat dikonfirmasi via telefon seluler.
Unding yang mengaku memiliki banyak jaringan ini tentu tidak menyulitkan dirinya memasarkan bantuan bibit jenis subsidi tersebut, meskipun dirinya baru sekitar 1 tahun lebih digelutinya.
“Biasa saya ambil di toko Cabbenge (Kabupaten Soppeng), Sengkang ((hingga)) kota Surabaya, Karena ada juga bibit begini (Bantuan subsidi) dijual di toko”katanya
Tidak hanya para petani yang kerap didropkan oleh Unding sebagai pengusaha pembeli jagung kering ini, bahkan ia juga mengaku pernah mengantarkan bantuan benih jagung kepada oknum polisi di Bone.
“Itu pak (Inisial U) yang Buser dari ((tinggal)) dikampung Cina Bone pernah juga ambil 1 ton itu tahun kemarin (2020) dia ambil sama saya baru kasih pinjam sama petani. Kalau sudah panen dia ambil barangnya”,bebernya (Yusri).