Liputan : Yusri
Bone, batarapos.com – Kekecewaan dialami Ardianto, sepertinya tidak bisa dibendung lagi melihat tingkah laku oknum Kepala Sekolah UPT SD Inpres 12/79 Rappa. Tidak lain mantan kepala Sekolahnya sendiri.
Remaja berusia 20 tahun asal Desa Rappa, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone ini, terpaksa harus mengurungkan niat untuk mengabdi kepada Bangsa dan Negara, seperti teman sekolahnya yang sudah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sudah mempersiapkan berkas pendukung lainnya, dalam mengikuti rekrutmen calon anggota Polri 2025 mendatang.
Namun tidak bagi Ardianto, pasalnya ijazah SD yang diterbitkan pihak sekolah UPT SD Inpres 12/79 Rappa tahun 2018 berdasarkan Nomor Induk Siswa: 00311112 terdapat kesalahan penulisan nama orang tua/wali, begitu juga penulisan tanggal, bulan dan tahun kelahiran Ardianto sebagai alumni disekolah SD Inpres 12/79 Rappa.
Ardianto tidak patah semangat, demi mewujudkan cita-cita sebagai anggota Polri, ia mencoba memperbaiki kesalahan berkas yang dimiliki untuk persiapan mengikuti pendaftran calon anggota Polri 2025 mendatang.
Dengan penuh semangat Ia pun membawa selembar kertas bermaterai, berkop nama sekolah UPT SD Inpres 12/79 Rappa perbaikan nama orang tua dan tanggal lahirnya.
Dengan harapan bisa ditanda tangani Kepala Sekolah yang merupakan istri Kepala Desa Rappa sendiri.
” Pertama dia bawakan di Sekolah berdua dengan temannya (Ippang red) berkas temannya ditanda tangani. Pas giliran Ardianto Kepala Sekolah tidak mau tanda tangan,” Tutur kerabat Ardianto berinisial A, sabtu 11 Januari 2025.
Dikarenakan merasa tidak punya masalah dengan mantan Kepala Sekolahnya lanjut diceritakan A, jumat malam 10 Januari 2025, Ardianto kembali menyambangi kediaman sang Kepsek didampingi Sahrir Kepala Dusun I Tonra, berharap berkas perbaikan ijazahnya bisa ditanda tangani.
Namun berkas perbaikan yang disodorkan korban masih tetap ditolak atau dipersulit pihak Kepala Sekolah, tidak hanya itu, kedatanganya malam itu justru mendapat makian oleh sang Kepsek bersama suaminya Kades Rappa, Kecamatan Tonra, lantaran kesal perihal kasus dimasa lalu sang Kades saat tersandung dugaan ilelal loging.
” Saya tidak mau tanda tangan, saya sakit hati keterlaluan sekali kamu itu sekeluarga, ada yang melapor gara-gara kayu. Calon kepala Desa (kamu dukung) tidak terpilih kasi begitu ka,” Geram Kepsek bersama suaminya berdasarkan rekaman yang diterima batarapos.
Hingga diberitakan, belum ada keterangan pers pihak oknum Kepala Sekolah maupun Kepala Desa Tonra.