Luwu Timur, batarapos.com – Harga gabah petani anjlok, Bupati Luwu Timur telah memerintahkan Kadis Pertanian memantau penjualan dan pembelian gabah petani.
Bupati Luwu Timur (Drs. Budiman, M.Pd) menegaskan bahwa Dinas Pertanian segera memantau dan mengambil langkah terkait masalah petani tersebut.
“Saya sudah perintahkan Kadis Pertanian untuk memantau dan mengambil langkah langkah terkait hal ini” Ucap Bupati Luwu Timur saat dikonfirmasi Kamis Malam (22/4/21).
Menurut petani tidak hanya harga gabah yang anjlok hingga 4.100 per kilogram, gabah petani juga dikenai potongan timbangan 5 kg per karungnya secara umum.
Tak tanggung-tanggung potongan bisa mencapai 10 kg sampai dengan 15 kg per karungnya apabila gabah petani dinyatakan rusak atau kualitas tidak baik.
Tentunya potongan timbangan dan harga gabah yang menurun ini sangat mempengaruhi hasil penjualan gabah petani.
“Sekarang Luwu Timur belum panen raya harga sudah anjlok begini, mana lagi potongan timbangan, petani dapat apa setelah perhitungan sarana dan prasarana” Keluh petani.
Anjloknya harga gabah petani ini bertentangan dengan harapan pemerintah pusat melalui Presiden RI.
Presiden Jokowi telah memastikan tidak ada impor beras dan beras petani akan diserap oleh Bulog.
“Saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog dan saya akan segera memerintahkan Menteri Keuangan agar membantu terkait anggarannya,” ujarnya Presiden.
Kabar itu merupakan kabar gembira bagi petani sawah di Indonesia, dengan tidak adanya impor beras secara otomatis harga gabah petani akan lebih tinggi.
Presiden pun meminta agar polemik impor beras dihentikan karena dapat mempengaruhi harga gabah ditingkat petani.
“Saya tahu kita memasuki masa panen dan harga beras di tingkat petani belum sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu, saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok,” Tegas Presiden dikutip dari setkab.co.id. (**).