19 April 2024, 3:36 am

Viral Ditolak Puskesmas Lampia, Anak Seorang Pasien Mengaku Salah

Luwu Timur, batarapos.com – Sebelumnya diviralkan di media sosial facebook soal pasien ditolak Puskesmas (PKM) Lampia, Luwu Timur, ternyata pasien dipulangkan oleh anaknya sendiri bukan ditolak dan anak pasien mengaku salah tidak ikuti aturan, itu diakui Gaharuddin anak pasien saat dipertemukan di Kantor Desa Laskap, Kecamatan Malili, Luwu Timur pagi tadi, Rabu, (16/3/22).

Ia mengaku membawa pulang ibunya selanjutnya ke Puskesmas Malili lantaran saat akan berobat ditanya-tanya oleh perawat terkait paskes pasien yang masih berada di Kecamatan Wasuponda, pasalnya pasien sejak tahun 2017 berobat di PKM Lampia menggunakan paskes Wasuponda.

Dia mengaku salah karena tidak mengikuti aturan, namun diirinya saat itu hanya berharap agar pasien diterima dulu berobat, karena ada intruksi dari PKM Malili agar puasa terlebih dahulu untuk memeriksa gula darah di PKM Lampia.

“ Saya tanya dulu bisakah periksa gula darahnya ibu, kita bilang bisa akhirnya saya ambil ibu saya di mobil, seandainya ibu layani dulu ibu saya karena sudah duduk di kursi, masalah administrasi bisa ji itu, ini masalah urgen, ini juga masalah hati ji, kalau salah saya akui saya salah, karena tidak ikuti aturan,” Ucap Gaharuddin anak pasien saat dipertemukan di kantor Desa Laskap.

Dia juga menyayangkan karena tidak dilayani pengobatan terlebih dahulu karena pertimbangan usia, dia membawa ibunya pulang karena ingin dicek langsung di dokter praktek namun dokter praktek tutup saat itu sehingga ia membawanya ke PKM Malili.

“Harusnya itu ibu layani dulu, harus melihat usia juga, kemarin itu rezekinya ibu naik arisannya jadi beginimi jadinya, jadi kalau mau cari siapa salah dan siapa benar, dua pertanyaan saya ibu secara administrasi tidak lakukan, saya bawa ibu saya pulang memang karena saya bawa ke Indrawati dulu, ternyata tutup, saya ambil inisiatif lagi ke Puskesmas Malili,” Ujar Gaharuddin.

Novita seorang Perawat PKM Lampia yang menerima pasien tersebut, mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai aturan, dimana pasien yang sifatnya datang periksa yang bukan emergency terlebih dahulu dimintai nomor rekam medis (RM).

Pasalnya nomor RM sangat penting bagi pasien yang akan kontrol, nomro RM biasanya ditempelkan di kartu KIS, saat perawat melihat ternyata paien yang sejak tahun 2017 berobat di PKM Lampia paskesnya masih domisili Wasuponda.

Sehingga perawat anjurkan agar keluarga pasien mengurus paskes pasien untuk dipindahkan ke PKM terdekat guna memudahkan pasien saat kontrol, namun saat perawat akan lakukan pengecekan paskes, pasien sudah dibawa keluar oleh anaknya.

“Kami minta dulu RM nya karena nomor itu ada di kartu KIS, pas dilihat ternyata paskes wasuponda, harusnya ini berobat di Wasuponda ini ibu, kasi pindah ki paskes ta ke Lampia kalau memang mau dekat berobat, nah sementara mau dicek di sistem tapi sudah keluar mereka, bagaimana mau diperiksa kalau belum sempat dicek sudah keluar pasiennya, anaknya yang bilang sendiri kalau biarmi saya bawa ibu ku keluar,” Kata Novita, perawat yang menangani pasien.

Kepala Desa Laskap Herman Zein yang mediasi masalah tersebut menyarankan kepada kedua pihak antara perawat dan anak pasien agar kejadian ini tidak terulang lagi.

Herman Huzein menyarankan agar setiap masalah diselesaikan dengan baik, terutama terhadap aturan, kedua pihak harus taat aturan.

“Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, kalau saya simak ini, perawat disini bukan menolak pasien tapi hanya bertanya supaya diuruskan ini paskesnya dari wasuponda pindah kesini Lampia, saya rasa kita semua harus taati aturan,” Harap Kepala Desa Laskap.

Diketahui aturan dan prosedur paskes sendiri menyebutkan bahwa apabila peserta melakukan kunjungan keluar domisili karena tujuan tertentu yang bukan merupakan kegiatan yang rutin atau dalam keadaan darurat medis, peserta dapat mengakses pelayanan RJTP pada FKTP lain yang diluar wilayah FKTP terdaftar, paling banyak tiga kali kunjungan dalam waktu maksimal satu bulan di FKTP yang sama.

Sementara pasien yang dimaksud bukan merupakan pasien mergency yang hanya melakukan kontrol di PKM Lampia sejak tahun 2017 menggunakan paskes Wasuponda, yang seharusnya paskes pasien sudah dipindahkan ke Lampia agar lebih dekat melakukan kontrol.

Tim batarapos.com/Attang

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan