Liputan : Tim batarapos.com/Zul/Yusri
Editor : Nur Ainun
Bone batarapos.com – Limbah usaha pabrik tahu dan tempe di Desa Tungke, kecamatan Bengo, kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dikeluhkan warga.
Pasalnya, limbah cair dari pabrik tahu dan tempe itu diduga disalurkan langsung ke sungai Salo Anrenge, sehingga menimbulkan bau busuk dan menyengat seperti bau bangkai dari sungai.
Warga pun telah lama mengeluhkan bau tak sedap itu, bahkan kabarnya, warga sudah pernah megadukan hal tersebut namun pemilik usaha masih tetap membuang limbah ke sungai.
Warga akhirnya diam dan bersabar sembari berharap ada perhatian dari pihak terkait untuk memberikan teguran atau sanksi, meski pun usaha tersebut memiliki kelengkapan izin kegiatan.
” Kalaupun benar pemilik usaha mengantongi surat izin operasi Pabrik Tahu, sebaiknya ditinjau kembali aktifitasnya, dan izinnya segera dicabut, serta pabrik ini sebaiknya ditutup karena menimbulkan keresahan masyarakat, terlebih menimbulkan dugaaan pencemaran lingkungan,” Kata warga menolak namanya disebutkan.
Sementara Mega salah satu pengelola saat dikonfirmasi terkait limbah pabrik tahu yang langsung dialirkan ke sungai mengakui jika sampai saat ini pihaknya tidak pernah mendapatkan teguran.
Ia berdalih bahwa usahanya itu sudah beroperasi selama 10 tahun namun tidak pernah mendapat protes, bahkan menurutnya pihak UPT Puskesmas Koppe yang juga masuk di wilayah tersebut, kerap berada di lokasi Pabrik Tahu namun tidak mempersoalkan.
” Mereka tidak pernah menyampaikan teguran, atau semacamnya agar kami benahi, Kami bayar pajak setiap tahun, ada NPWP nya,” Ucap Mega saat dikonfirmasi via telepon, Jumat, (13/10/2023).
Ditanya soal limbah yang masuk ke sungai hingga menimbulkan bau busuk, Mega enggan menjawab, yang hanya menyebutkan jika pabriknya itu memiliki Izin Usaha dan memiliki pengelolaan limbah atas nama Edi.
” Saya tidak tahu pak karena suami saya (Edi) yang mengetahui hal itu,” Ungkapnya.
