Bone, Batarapos.com – Semenjak ambruknya jembatan, di Desa Data, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, setahun silam, warga kesulitan mengambil hasil panen mereka. Jumat (20/6/19).
Kepala desa Data, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone A. Bakty Jaya Suaib terkesan tidak menggubris atas keluhan warganya.
Hal ini diutarakan salah satu warga yang tidak ingin di publik identitasnya mengatakan, jembatan tersebut merupakan prioritas, baik warga Desa Sumaling maupun desa Data, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, apalagi saat musim panen tiba.
Namun kata dia, semenjak ambruknya jembatan tersebut. Warga mulai kesulitan mengambil hasil bumi mereka, karena harus berputar arah, melewati Sumaling, Masumpu, Abakkae. Padahal jarak sawah warga hanya dibatasi jembatan tersebut.
“Sudah menjelang tiga kali musim, jembatan tersebut terbengkalai. Ada jembatan kayu, hanya roda yang bisa lewat, kalau musim panen tiba, hasil bumi warga harus menggunakan roda empat,” keluh warga.
Upaya warga untuk memperbaiki sudah ditempuh, mulai meminjam besi, bekas jembatang dari desa Sumaling demi berfungsinya jembatan tersebut. Namun tidak ada dorongan dari pemerintah desa.
“Sudah ada besinya di lokasi, tinggal dikerja, tapi kita terkendala dengan biaya, bahkan warga pernah ingin patungan, cuman sebagian saja yang sanggup,” terangnya.
Warga lain juga keluhkan perbatasan dusun Masumpu, desa Data, kacamata Mare dengan dusun Cilallang, desa Mattampawalie, kecamatan Mare, Kabupaten Bone, yang kondisinya juga memprihatinkan, dimana sepanjang jalan tersebut ketika musim hujan, penuh dengan kubangan air.
“Ini perbatasan desa Data dengan desa Mattampawalie, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone,” tutup warga. (Yusri)