17 Januari 2025, 10:13 am

Warga Tomoni Timur Keluhkan Debu Pabrik CV. Bunga Padi

Luwu Timur, batarapos.com – Warga Desa Purwosari, Kecamatan Tomoni Timur, Luwu Timur keluhkan debu pabrik penggilingan padi milik CV. Bunga Padi.

Pabrik kapasitas produksi beras 30an ton per hari berbahan bakar pembakaran sekam itu debunya berhamburan di permukiman warga saat sedang beroperasi.

Keluhan warga ini sudah dimediasi di pemerintah Desa saat pengelola CV. Bunga Padi yang juga mantan anggota DPRD Luwu Timur semasa hidup, namun hingga saat ini, pengelolaan beralih ke istri almarhum namun belum juga ada perubahan terkait polusi debu yang dikeluarkan pabrik.

Itu dikatakan salah seorang warga Desa Purwosari kepada batarapos.com, bahwa akibat debu pabrik sangat berdampak pada masyarakat, seperti tanaman dan rumah-rumah warga.

“Debu yang berhamburan dari dryer penggilingan, apa lagi ada dua dari yang operasi dengan kapasitas 30an ton perhari, dampaknya ke rumah warga dan tanaman warga, sekarang itu daun pisang saja sudah tidak bisa digunakan lagi karena penuh debu,” ujar Putra warga Desa Purwosari.

Terlebih jika musim kemarau, permukiman warga memutih akibat debu, semburan debu menurut dia hingga ratusan meter.

“Kalau musim kemarau putih semua permukiman warga akibat debu, diteras, dijemuran pakaian juga putih akibat debu semua karena jangkuannya jauh sampai ratusan meter, kita sudah sering adukan ini tapi tetap begitu hasilnya, kami berharap agar pemilik usaha memperhatikan keluhan warga ini, kami tidak larang usaha tapi jangan rugikan warga,” bebernya.

Warga masih memberi waktu pengusaha agar membenahi dampak tersebut, namun jika tidak dibenahi warga akan melayangkan keberatan ke pihak-pihak terkait.

Suwati pemilik usaha CV. Bunga Padi saat dikonfirmasi via handphone terkait keluhan warga itu tidak mengetahui jika debu pabrik merupakan pencemaran atau bukan.

“Saya kurang tau itu pencemaran atau tidak, karena pabrik saya berada dipinggir Desa yang jaraknya sekitar 10an meter dari permukiman warga,” Kata Suwati.

Ia berdalih keluhan warga pun tidak diketahuinya, konon masalah itu sudah diselesaikan almarhum suami ibu Suwati semasa masih hidup.

“Saya tidak tahu masalahnya karena sudah diselesaikan dulu sama almarhum, dan mereka semua sudah bertandatangan, sekarang saja tidak ada warga yang mengadu, memang ada debu keluar tapi tidak banyak, karena ada juga penggilingan lain dekat dari situ,” Dalihnya.

Menurutnya, usaha yang ia lakoni semata membantu menyelamatkan gabah petani, dan usahanya itu didukung oleh pemerintah.

“Kami juga bantu petani disini, bantu serap gabah petani, upaya penyelamatan gabah petani, kita ini didukung sama pemerintah,” tuturnya.

Tim batarapos.com

BERITA TERKAIT

TRENDING

JARINGAN SOSIAL

3,001FansSuka
263PengikutMengikuti
53PengikutMengikuti
3,190PelangganBerlangganan