Bone, batarapos.com – Seorang pelajar Kelas III SDN Inpres 5/81 Wanua Waru, inisial AR (10) harus menanggung beban yang sangat berat. Pasca peristiwa kecelakaan lalu lintas yang dialaminya sepulang sekolah tempat menuntut ilmu pendidikan, pada Selasa 13/6/2023, diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.50 wita.
Karena peristiwa naas tersebut yang terjadi tepat didepan pintu gerbang gapura gedung sekolahnya, membuat kondisi fisik siswi AR sangat memprihatinkan. Walaupun masih selamat dari maut dan tubuhnya sempat terkapar di tengah jalan saat mendapat pertolongan pertama dari warga sekitar, namun kedua kakinya remuk tergilas truck milik mitra atau vendor PT.PLN (Persero) ULP Cabang Patangkai Kabupaten Bone.
Batarapos.com yang memantau langsung kondisi korban kecelakaan lalu lintas tersebut di RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Mendapat informasi bahwa salah satu kaki korban sebelah kiri operasinya telah berhasil diamputasi.
“Operasi amputasi baru saja telah berhasil dilakukan pada kaki bagian kiri”, kata keluarga dari korban lakalantas siswi AR. Kamis 15/6/2023.
Marsus (54) yang juga diketahui adalah salah satu saksi saat peristiwa kecelakaan lalulintas terjadi mengatakan dari kronologis detik-detik kejadian tersebut tidak menyangka tubuh cucunya telah menjadi korban saat itu.
“Waktu hari selasa itu cucu saya ulangan, jam 10 pagi sudah pulang sekolah, karena saya belum datang dia pergi kerumahnya sepupunya menunggu saya”, terangnya.
Rumah keluarganya tersebut disebutnya berhadapan dengan gedung sekolah tempat siswa AR belajar. Dan terletak di seberang jalan, di tempat inilah korban sedang menunggu kedatangannya.
Dijelaskannya waktu itu masih kurang dari jam 11 siang, dirinya langsung masuk kepekarangan sekolah dan mencari korban siswi AR, karena di anggapnya masih sedang belajar.
“Anak ini ternyata mungkin melihat saya sedang mencarinya di dalam pekarangan sekolah, sehingga dia berencana menghampiri saya dengan langsung berlari menyeberang menuju sekolah tempat saya berada”, tutur Marsus.
Di dalam pekarangan sekolah, Marsus hanya beberapa menit. Kurang lebih sekitar tiga menit memarkirkan kendaraanya tiba-tiba muncul mobil truk posisi berhenti pas depan sekolah, di waktu bersamaan dengan jarak sekitar sepuluh meter juga melihat seorang perempuan membopong anak sekolah sambil berjalan cepat kearah belakang mobil dan berteriak dengan nada panik.
Marsus yang penasaran sontak menghapiri perempuan itu, dengan tergesah berjalan menuju kearah belakang mobil yang sedang berhenti di tengah jalan poros milik mitra atau vendor PT. PLN (Persero) ULP Cabang Patangkai Kabupaten Bone. Di mana saat itu tidak ada kendaraan lainnya yang sedang melintas.
Dengan jarak sekitar 2 meter, Marsus baru mengetahui anak yang di bopong perempuan ini merupakan cucunya yang di tabrak dan terluka parah oleh truk yang dikemudikan Ediansyah (26) dan berpenumpang bersama dua orang lainnya.
“Baru saya lihat ini anak dengan jarak kurang lebih 2 meter setelah muncul perempuan membopong (siswi AR) dari belakang mobil”, ucapnya.
Perempuan tersebut bahkan di lihatnya ingin memberi pertolongan kepada korban siswi AR dengan cara ingin membawa kerumah kediaman miliknya sembari berteriak “Siapami anak ini”, cetusnya.
Di katakannya kendaraan truck ini jugalah yang kemudian mengantar ke Poliklinik Pabrik Gula Camming. Karena tidak bisa ditengani, Korban langsung dirujuk ke RSUD Tenriawaru Bone.
Kesaksian penting Marsus selaku saksi dalam wawancaranya kepada batarapos.com, adalah dirinya sebelum masuk ke area pekarangan sekolah, pandangan matanya sempat mengarah kepada arah jalanan dimana arah laju datangnya kendaraan truck melaju, kemudian beberapa saat korban di ketahui telah tergilas.
Situasi kondisi jalanan tersebut di ceritakannya lurus sedikit menanjak, pada saat kurang lebih di perkirakan tenggang waktu hanya 3 menit, kendaraan truck tersebut belum terlihat oleh saksi dari pandangan matanya.
Kemudian selang waktu tersebut selanjutnya melihat kendaraan truck tersebut telah berhenti dan korban sudah berada di bawahnya.
“Jadi saya perkirakan ini mobil kencang larinya. Iyya sempat saya melihat (arah) depan saya tidak ada mobil”, paparnya.
Intinya ini anak di tabrak mobil, bukan dia yang tabrak mobil, karena kalau tabrak mobil pasti terpental keluar tidak di injak ban tambah Marsus.
Dilain sisi selaku Leader pihak PT.PLN Persero ULP Cabang Patangkai bernama Lio membenarkan peristiwa kecelakaan yang terjadi di Desa Wana Waru Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Yang telah melibatkan Mitra atau Vendor PT.PLN Persero tersebut.
Bahkan telah melakukan investigasi bersama aparat kepolisian setempat, dengan mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara langsung.
“Kondisi TKP jalannya menanjak, kecepatan mobil truck berkecepatan sangat lambat hanya sekitar 10 KM/jam, korban yang menabrak mobil sehingga tergilas”, pungkas Lio
Lio mengakui kendaraan truck mitra atau vendor PT.PLN Persero Sulselbar tersebut sedang menjalankan tugas guna mengantar alat travo disebuah tempat dan sedang melintas di depan sekolah SDN Inpres 5/81 Wanua Waru sehingga peristiwa naas tersebut terjadi.
Hingga berita ini di turunkan batarapos.com belum menerima informasi tentang pemberian santunan Dari PT.PLN.Persero Sulselbar. Kepada korban kecelakaan lalulintas anak dibawah umur, sekaligus warga miskin tidak mampu yang mengalami cacat seumur hidup. Bahkan telah di tinggal cerai hidup oleh kedua orang tuanya
Tim Batarapos.com Zul/Yusri